RUMAH BURUNG HANTU RUBUHA
Tikus menjadi salah satu musuh petani yang sangat merugikan, dapat mengurangi hasil produksi padi hingga mencapai 70 % kerusakannya. Di kecamatan Delanggu, sedang dikembangkan untuk pengendalian hama tikus ini dilakukan secara Preventif, yakni dengan mengembangkan burung Tyto Alba sebagai musuh alami hama tikus. Kegiatan pengendalian juga belum sistematis dan terorganisir dengan baik, tidak berkelanjutan dan belum terkoordinasi dengan baik. Kelompok tani belum dimanfaatkan secara optimal untuk mengorganisasi tindakan pengendalian, Pembuatan Rubuha ini memudahkan burung hantu berburu tikus di sawah. Agar Rubuha kuat dan tidak mudah roboh, tiang harus terbuat dari beton dengan pondasi cakar ayam sehingga tidak mudah roboh di tanah persawahan yang lembek. Manfaat dari penggunaan musuh alami ini antara lain ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu yang berbahaya bagi manusia, fungsi utama rubuha adalah agar bisa membantu merawat anakan burung hantu untuk dilakukan penangkaran. Serta untuk bisa mengajarkan burung hantu memangsa tikus. Karena apabila tidak ada rubuha, burung hantu akan sembarang bertelur. fungsi utama rubuha adalah agar bisa membantu merawat anakan burung hantu untuk dilakukan penangkaran. Serta untuk bisa mengajarkan burung hantu memangsa tikus. Karena apabila tidak ada rubuha, burung hantu akan sembarang bertelur. Faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi cepatnya penyebaran burung Tyto alba adalah sebagai berikut: 1. Burung Tyto albatermasuk binatang berumah satu (monoceus) yang mengasuh anak-anaknya hingga dewasa. Setelah dewasa anak burung hantu akan pergi meninggalkan induknya untuk mencari pasangan dan sarang baru. 2. Burung hantu Tyto albamampu berkembang biak dengan cepat dan mampu bertahan hidup selama 4,5 tahun. 3. Populasi burung hantu Tyto albaterjadi seiring dengan ketersediaan tikus. Apabila populasi tikus berkembang cukup tinggi, maka populasi burung Tyto alba akan ikut meningkat. 4. Burung Tyto albamenempati sarang selama hari atau mengikuti daur hidup alam. Mengapa Burung Tyto alba Perlu dibuatkan Rumah Burung Hantu (Rubuha) * Burung hantu tidak bisa membuat sarang sendiri * Mempunyai sifat burung berumah satu * Tempat untuk mengintai mangsanya (Tikus) * Kalau tidak dibuatkan sarang buatan, burung tersebut akan bersarang pada tempat yang tidak terkontrol, sehingga telur/anak akan mudah jatuh * Sesuai habitatnya burung hantu biasanya akan bersarang di gedung, dipohon rindang atau berlobang dan tidak dilindungi/liar. Sehingga seseorang atau pemburu akan mudah mengambil/menembak burung tersebut dan akibatnya populasi burung hantu akan berkurang * Cara memburu mangsanya tidak tertuju pada hamparan lahan sasaran yang diinginkan * Secara intensif perlu dikembangkan RUBUHA Dalam 1 hari, burung Tyto Alba dapat memakan 3 ekor tikus, dan semua tikus yang bias dijangkau dapat dibunuh. Burung Tyto Alba yang sudah berumur 8 bulan keatas dalam 1 tahun dapat bertelur 2 kali. 1 kali bertelur dapat menghasilkan 5-10 butir. Burung Tyto Alba mempunyai sifat sebagai burung yang setia, dia akan tinggal pada tempat tinggalnya sampai mati. Standart ukuran pembuatan rubuha ( rumah burung hantu ) : 1. Tinggi tiang 4 cm 2. Box rubuha 60 x 40 dengan tinggi box 60 cm 3. Teras rubuha 20 x 60 cm 4. Pintu 13 x 18 cm 5. Bahan box GRC / Kayu papan / cor semen Oleh : Alfiyah Eka Fitria, SP PPL BPP Delanggu